Selasa, Desember 29, 2009

Duhai Istriku ...

Istriku ... Ingin kusentuh dengan lembut wajahmu, karena keharuanku ketika engkau memperlakukan buah hati kita, buah cinta suci kita. Ketika engkau bercanda dengan anak-anak kita, ketika engkau tertawa bersama mereka, ketika engkau memeluk mereka, dalam dadaku bergemuruh rasa syukur yang tiada henti, rasa bahagia yang bagaikan air pegunungan yang sejuk menyiram tubuhku. Aku bersyukur memilikimu duhai istriku, aku bahagia dapat bersanding dengan seorang wanita sempurna seperti dirimu. Wanita bersahaja namun perkasa dalam setiap langkah cinta kita, wanita yang selalu tersenyum pada suaminya, meski aku tahu, guratan kelelahan menyelimuti wajah teduhmu. Duhai istriku ... ketika sang waktu berjalan dengan tergesa-gesa meninggalkan semua yang ada, aku takkan pernah gelisah karena engkau selalu berada di sampingku, membelai, meneduhkan hati dan menjadi teman bercerita yang sangat akrab.
Istriku .... di penghujung tahun ini, bukan bunga mawar yang kupersembahkan padamu, bukan seuntai cincin yang gemerlap di jemarimu, bukan harta benda yang ingin kuberikan. Aku hanya ingin memberikan cinta dan hati ini seutuhmu untukmu, wahai istriku, wanita sempurna yang telah menjadi bagain hidupku.
AKU MENCINTAIMU DIK UNUK, dengan cinta yang semurna, cinta takkan pernah terampas oleh siapapun ..
Dik, ingin kubisikkan sekali lagi : AKU MENCINTAIMU, I LOVE YOU, ANYMORE AND ANYTIME.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar