Jumat, Desember 03, 2010

Sebuah cerpen karya anakkku....

Senin, taggal 26 November 2010, barangkali merupakan hari yang paling berbahagia bagi diriku. Mengapa, karena pada hari itu aku melihat anak pertamaku, Miftahurrohmat Ibnu Qusyairi mampu menyelesaikan karyanya yang pertama. Meski karya yang baru pertama kali dia hasilkan, namun sudah cukup bagus untuk ukuran seusianya.

Karya itu berjudul Hikmah, sebuah cerita pendek. Memang Cerpen Hikmah, dibuat dalam rangka mengikuti Lomba Penulisan Cerita Remaja Islami (Ceris) SMP Tingkat Nasional tahun 2010, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pada awalnya, Mas Ibnu hampir saja menyerah, karena batas minimal halaman (minimal 35 halaman) hampir saja tidak dapat terpenuhi. Padahal tenggat-waktunya sudah sangat mepet. Melihat kondisi seperti itu, hampir saja saya "tergoda" oleh bisikan jahat, untuk menyelesaikan bagian yang belum sempurna. Namun alhamdulillah, saya masih sadar bahwa itu bukanlah jalan yang terbaik bagi saya, dan bagi Mas Ibnu. Maka hanya sebuah ucapan mantap yang bisa saya berikan "Mas, selesaikan saja. Mas Ibnu pasti bisa. Nanti bapak bantu ngetik dan ngeditnya saja".

Dan benar, Mas Ibnu lantas bersemangat menyelesaikan cerpennya. Seperti janji yang telah saya ucapkan, maka pengetikan dan editing pun saya lakukan. Benar-benar hanya mengetik dan mengedit, tidak mengubah jalan ceritanya. Selama pengetikan pun, saya sengaja tidak membaca cerpen tersebut secara lengkap, biara ada "semangat" pada diri saya untuk emngetahui ending ceritanya. Sungguh, ketika cerpennya sudah jadi dalam ujud buku jilidan, saya dan istri benar-benar terpana melihat hasil karya anakku yang pertama. Sebuah cerpen yang panjang dengan 46 halaman dan alur cerita yang sangat runtut dan enak dibaca.

Dalam hati kecil saya, semoga saat pengumuman nanti, tanggal 10 Desember 2010, karya anakku dapat lolos sebagai finalis. Tapi seandainya tidak lolospun saya sudah cukup bangga dengan Mas Ibnu yang telah mampu menghasilkan karyanya yang begitu bagus.
Mas Ibnu, selamat untukmu, berkaryalah terus, dan hasilkan tulisan-tulisanmu yang bermutu di kemudian hari .....

Sabtu, Oktober 02, 2010

Maafkan aku anakku : Ayah terlalu sibuk (Alasan sekunder mengapa aku mundur dari Pinkoncab Jamda 2010)

“KADANG AKU MERASA INGIN BERMAIN PS2 DENGAN AYAH.
WALAU HANYA 1 JAM, TETAPI AYAH IKUT BERMAIN.
TAPI AKU TAHU AYAH SIBUK, DAN AKU SEDANG SAKIT,
JADI TIDAK BOLEH BANYAK BERGERAK.
SEPERTINYA KEINGINANKU INI TIDAK AKAN TERKABUL.


ZAIM

Amplop putih itu tergeletak di tempat tidur, dengan spontan aku buka, ternyata isinya sebuah surat pendek dari anakku, ZAIM. Sejenak aku terpana membaca tulisan jujurnya. Sebuah ungkapan hati seorang anak kepada ayahnya. Aku hanya mampu terpaku di bibir tempat tidur sambil menatap tulisannya.

Sejurus mataku menerawang jauh, seminggu yang lalu, di saat aku sibuk menyiapkan Jambore Daerah sebagai Pinkoncab, Penyusunan KTSP SDN Wonosari I dan tugas-tugas Dinas lainnya, anakku Zaim, tergeletak di tempat tidur, sakit. Panas badannya yang tak kunjung turun membuat kami was-was, jangan-jangan terkenan DB atau penyakit serius lainnya. Kami berdua bergantian menjaganya, setalah mendapat pesan dari dokter, apabila sampai 3 hari panasnya tidak turun harap di bawa ke Rumah Sakit, untuk cek darah dan pemeriksaan lebih lanjut.

Ya, di saat anakku terbaring sakit itulah, aku "memaksakan" diri menyelesaikan tugas sebagai Pinkoncab, meski tidak optimal karena tugas dinas di sekolah juga menumpuk. Sebenarnya aku merasa berdosa juga, sebagai Pinkoncab namun jarang ke Kwarcab, dan hanya memerecayakan ketugasan sebagai Pinkon kepada Kak Sulis. Namun bagaimana lagi, sebuah kondisi yang sangat dilematis yang harus kuambil.

Hingga suatu pagi, dengan kondisi badan yang sangat panas Mas Zaim meminta selembar kertas, katanya mau menulis sesuatu -sebuah hobi yang dia miliki, selalu menuangkan seseuatu yang menarik hatinya di lembar kertas atau buku diary-. Setelah selesai menulis, dia meminta sebuah amplop. Aku hanya melayani semua permintaannya. Ternyata yang dia tulis adalah : SEBUAH SURAT untuk aku, ayahnya. Sebuah keinginan terpendam dari seorang anak. Bukan main PSnya yang dia butuhkan, tetapi kedekatan seorang ayah kepada anaknya. Meski dia hanya meminta 1 jam, ya 1 jam saja! Dan surat tersebut baru kutemukan, 1 Oktober 2010, sehari setelah aku menyatakan mundur dari Pinkoncab. Barangkali keputusanku untuk mundur telah dituntun oleh Alloh SWT. Aku masih terpaku memandangi surat dari anakku di bibir tempat tidur. Tiada terasa ada setitik air bening meleleh di mataku.

Aku hanya bisa berkata lirih :
"Maafkan aku anakku, ayah terlalu sibuk mengurusi urusan orang lain, sampai melupakan dirimu.
Ayah berjanji akan menemanimu main PS, dan lebih memperhatikan dirimu. Maafkan aku anakku ......"

Kamis, September 30, 2010

Mundur : Pilihan yang terbaik....


Tepat pukul 09.45 saya menuliskan Surat Permohonan Pengunduran Diri sebagai Pimpinan Kontingen Cabang (Pinkoncab) Kwartir Cabang 1203 Gunungkidul pada pelaksanaan Jambore Daerah 2010. Setelah selesai saya meluncur ke Kantor Kwarcab Gunungkidul untuk menyampaikan surat tersebut kepada Ka Kwarcab, melalui Sekretaris Kwarcab. Sebenarnya ada rasa miris dalam hati ketika surat itu saya serahkan, namun mungkin itulah jalan yang terbaik yang harus saya tempuh : Mengundurkan diri.

Alasan pengunduran diri secara lugas saya tulis, dikarenakan kesibukan dinas yang tidak bisa ditinggalkan. . Memang itulah alasan yang mendasari saya memilih mengundurkan diri. Ketika H-2, saya belum juga menerima Surat Perintah atau Surat Penunjukan sebagai Pinkoncab, saya berada dalam situasi dilematis. Terus melaksanakan tugas sebagai Pinkoncab dengan meninggalkan tugas mengajar, dengan resiko apabila ada pemeriksaan dari instansi terkait, saya harus berani bertanggungjawab. Ataukah memilih tugas dinas, toh saya belum ditugaskan secara resmi oleh Kwarcab yang ditandai dengan adanya hitam di atas putih.

"Pramuka koq sangat formalitas!", mungkin para pembaca membaca saya adalah seorang yang menjunjung formalitas daripada suksesnya sebuah kegiatan. Memang saya akui, ada benarnya bahwa kejadian pengunduran diri ini dipicu oleh hal yang sangat sepele : Formalitas semata. Namun, kalau kita melihat bahwa Pemkab Gunungkidul saat ini baru melaksanakan gebrakan positif yang harus mendapat dukungan seluruh aparatur pemerintah, yaitu penegakan disiplin para pegawai, maka selembar kertas yang bernama Surat Keputusan (SK) atau Surat Tugas menjadi hal yang sangat diperlukan. Maka ketika Kwarcab tidak mampu memberi saya selembar kertas tersebut, padahal saya sudah memintanya jauh-jauh hari dan saya ulangi berulangkali, maka jalan keluarnya adalah : MUNDUR.

Rabu, September 01, 2010

Selamat datang di Jamda 2010 di Gunungkidul

Selamat Datang, Jambore Daerah Tahun 2010!
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta sebentar lagi akan menyelenggarakan kegiatan Jambore Daerah tahun 2010 yaitu pada tanggal 2 sampai dengan 6 Oktober 2010. Bertindak sebagai tuan rumah kegiatan adalah Kwartir Cabang Gunungkidul yang mengambil lokasi perkemahan di Medan Latihan Dodiklatpur TNI AD Rindam IV Diponegoro, Desa Karangduwet, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Jaraknya kurang lebih 44 km dari pusat Kota Yogyakarta.
Jambore Daerah 2010 ini akan diikuti oleh lebih dari 2.200 orang Pramuka Penggalang dari berbagai Gugusdepan di Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta. Ribuan peserta tersebut nantinya akan mengikuti berbagai kegiatan, diantaranya adalah caving, mountaineering, tracking, diskusi Kepramukaan, pentas seni, dan masih banyak lagi lainnya.
Mari, bersama-sama kita sukseskan Jambore daerah tahun 2010 ini.
“BERSAHABAT, CINTA ALAM DAN BERBUDAYA!”

Untuk rute dan kelengkapan lainnya dapat dilihat di http:///r14ng.wordpress.com

Sumber tulisan : di http:///r14ng.wordpress.com

Sabtu, Juni 12, 2010

Ketika kami membangun Istana Cinta


Hari Ulang Tahunku di tahun 2010 ini benar-benar sangat istimewa. Betapa tidak? Setelah mendapat kejutan dari istri dan anak-anakku tercinta, pada hari itu tepatnya pukul 07.55 cangkulan pertama terayun sebagai pertanda dimulainya menggali tanah untuk pondasi. Ya! Hari itu kami memulai (lagi) pembangunan istana cinta kami. Setelah "bertahan" hidup dalam rumah bilik yang sangat kecil (ukuran 3 x 13) yang terbagi menjadi 3 ruangan, Insya Alloh kami akan segera memiliki rumah "yang sedikit layak" untuk kami tempati.

Saya bersyukur, dengan anugerah yang sangat besar yang diberikan Alloh kepadaku. Anugerah berupa Istri yang setia, tidak terlalu menuntut, dan pandai mengurus rumah tangga, serta anugerah anak-anak yang berhakti pada orang tua. Selama kurang-lebih 5 tahun kami hidup "berdesak-desakkan" di dalam rumah yang sangat kecil, saya belum pernah mendengar keluhan apalagi tuntutan dari istriku untuk membuatkan rumah yang layak. Sungguh, rumah yang kami diami selama 5 tahun itu, tidak layak disebut sebagai rumah. Tidak layak disebut sebagai tempat tinggal seorang guru. Selama 5 tahun tersebut kami hidup di rumah yang sangat kecil, kumuh, dan penuh sesak. Kamar tidur yang kami gunakan sekaligus sebagai trmpat menyimpan buku-buku dan kertas ang berserakan. Bahkan tempat tidur anakku, Ibnu yang kebetulan sudah asrama di Yogya, kami gunakan untuk menumpuk kertas dan diktat kuliah saat sertifikasi. Dengan kondisi seperti itu maka nyaris pemandangan yang kami hadapi setiap hari adalah tumpukan buku dan diktat dan kertas yang berserakan ke sana-kemari. Bukannya kami malas membersihkan, namun memang tidak ada tempat yang memadai untuk meletakkan buku-buku tersebut. Bila kondisi perasaan baru fit, maka kami nyaman-nyaman saja menghadapi semua itu, namun apabila perasaan baru "bete" maka kondisi rumah tersebut semakin "kadang" membuat kami semakin uring-uringan.
Bila malam hari menjelang, kadang kami berdua membayangkan, "Kapan kami memiliki rumah yang sedikit layak untuk ditempati?" Harapan itu kadang langsung tenggelam manakala kami melihat kebutuhan pendidikan yang harus kami persiapkan untuk anak-anak, karena memang kebutuhan yang paling penting dan mendesak adalah memberikan fasilitas bagi anak-anak kami untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Sehingga meskipun kami memiliki keinginan untuk segera memiliki sebuah rumah terpaksa kami pendam di dalam hati.

Namun, alhamdulillah, kami tetap bersyukur, bersyukur, dan bersyukur pada Alloh atas karunianya telah memberi kami sebuah rumah (meski sangat kecil) yang dapat kami jadikan tempat berteduh dari hujan dan panas, tempat kami saling mencurahkan rasa kasih-sayang di antara anggota keluarga, dan tempat kami bersujud dan beribadah pada Alloh.

Maka, sungguh hatiku amat berbahagia ketika cangkul mulai mengayun, menandai mulai dibangunnya rumah kami : ISTANA YANG TELAH LAMA KAMI NANTIKAN KEHADIRANNYA.

Kamis, Mei 27, 2010

Hari yang bahagia.......

Hari ini adalah hari yang sangat bahagia bagi diriku, yah... Kamis, 27 Mei 2010 adalah hari Ulang Tahunku yang ke-39, mengapa merupakan hari yang bahagia? Paling tidak ada 2 alasan :
1. Hari ini merupakan hari tepat aku dilahirkan, baik hari maupun pasarannya (istilah orang Jawa). Bahkan istriku menyebutnya ini Hari Ulang Tahun Akbar.
2. Ketika usai sholat subuh, aku mendapat kejutan ucapan selamat dari istriku tercinta dan anak-anakku, bahkan aku merasa merinding dan dada ini dipenuhi rasa bahagia yang tiada tara.

Kebahagian itu semakin bertambah ketika aku membuka email, sebuah slide ucapan selamat ULTAH yang cantik dari SAHABAT NESTLE. Kalimat yang tersusun sangat indah dan mampu memberi nspirasi bagi diri ini ....

Perjalanan ini terasa begitu menyenangkan
karena ada sahabat yang mendampingi

Sahabat yang selalu mengulurkan tangan
saat kita membutuhkan dukungan

Memercikkan inspirasi
serta memompa semangat
saat jiwa kita lelah

Itulah slide ucapan Ulang Tahun dari SAHABAT NESTLE, sebuah e-magazine yang memang telah lama aku berlangganan. Meski saya tahu, bahwa slide itu adalah slide massal yang mungkin juga dikirmkan kepada orang lain, namun ketika membacanya aku merasa sangat tersanjung dan surprise...

Betul-betul hari yang sangat membahagiakan...

Kamis, April 22, 2010

Indahnya Kebersamaan

Pertengahan April 2010 barangkali menjadi hari-hari yang sangat menyibukkan, melelahan dan menguras tenaga istriku. Betapa tidak? Pada hari-hari itu istriku tercinta harus menyusun Portofolio Sertifikasi Guru. Sebuah pekerjaan yang sudah menjadi "rahasia umum" di kalangan guru, sebagai pekerjaan yang membutuhkan stamina yang prima dan daya juang yang tebal.

Belum lagi "kesalahan teknis" kecil yang membuat dindaku sayang agak sedikit "patah arang". Ketika tahun 2008, untuk persiapan dan jaga-jaga apabila dipanggil sebagai peserta Sertifikasi jalur Portofolio, istriku telah memfotocopy beberapa lembar Sertifikat Diklat dan Seminar. Entah kenapa, semua berkas Sertifikat Diklat dan Seminar yang telah difotocopy itu hilang tiada tahu rimbanya. Padahal nilai Selembar Sertifikat Diklat agak lumayan untuk tambah-tambah nilai. Inilah yang saya sebut kesalahan kecil.

Kesalahan yang membuat Istriku "agak ogah-ogahan" menyusun Portofolio karena dalam pikirannya "Pasti aku tidak akan lulus". Sejak hari pertama penyusunan, sebenarnya saya sudah merasakan ketidak beresan ini. Namun dengan sedikit dorongan dan motivasi, akhirnya istriku mau menyusun Portofolio dengan penuh semangat. Bahkan sangat semangat! Tidur pukul 02.00 dinihari adalah hal yang sangat sering dia lakukan untuk mengear target pengumpulan Portofolio.

Alhamdulillah, mungkin Alloh merasa kasihan melihat hamba-NYA begitu keras berusaha, sehingga berkenan memberikan karunia dan anugerah-NYA. Tepat hari ke-3 penyusunan Portofolio, berkas yang "hilang" tiba-tiba ketemu. Hal itu membuat istriku semakin bersemangat "memelototi" layar Laptop. Saya sampai terheran-heran dengan semangat yang dia punyai. Kadang, sambil duduk terkantuk-kantuk di kursi, saya pandangi wajah wanita yang telah menghujamkan cintanya padaku. Seakan-akan di wajahnya tiada tergores sedikitpun rasa lelah. Jemarinya yang mungil, terus saja menari-nari di papan tuts keyboard Laptop. Sesekali teh panas sengaja kuhidangkan untuk pengusir rasa kantuk. Atau kadang kupijit mesra tubuhnya yang tetap tegar menghadapi meja kecil, di samping hamparan kertas-kertas fotocopian Sertifikat/piagam.

Sungguh, saat-saat seperti itu saya rasakan sebuah kedekatan yang tiada tara. Memang benar kata para ahli, bahwa "Cinta idak selamanya harus dibangun dengan sentuhan fisik, perhatian kecil yang kita berikan kadangkala lebih besar harganya". Dengan kesadaran itulah, tanpa sepengetahuan dirinya, ketika dia telah terlelap dalam tidur lelahnya, kupandangi wajah teduhnya, sambil kupanjatkan doa lirih .....
"Ya Alloh, istriku saat ini sedang berjuang menggapai nasibnya yang lebih baik, berilah dia kekuatan, sehatkan badannya dan lancarkanlah urusannya, dan dekatkan cinta kami sedekat cinta Kekasih-MU, Nabiyyulloh Muhammad dengan Bunda Siti Khatijah. Ya Alloh, sungguh aku bukanlah suami yang baik bagi dirinya, namun dengan doa kecil ini, jadikan keluarga kami keluarga yang terbaik bagi putra-putri kami....."

Kamis, April 08, 2010

Menanti dengan harap-harap cemas turunnya Tunjangan Profesi

Bulan Maret telah berlalu, dan pintu bulan April 2010 telah terbuka menyambut Sang Mentari. Bulan Maret beberapa bulan yang lalu merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh Kelompok Pengusul Tunjangan Sertifikasi Kolektif. Menurut informasi pada yang saya terma pada bulan Januari 2010, kemungkinan SK dari Dirjen akan selesai Bulan Maret 2010. Maka dari itu bulan Maret menjadi bulan yang sangat ditunggu-tunggu. Namun sampai sekarang ternyata belum ada beritanya. Dilandasi dengan rasa kegelisahan dan didorong oleh pertanyaan teman-teman, maka pada hari Kamis, 8 April 2010 saya melalukan Percakapan udara (chatting) dengan salah satu Pegawai Ditpropen, Direktorat PMPTK dan inilah hasil chatting tersebut.

Chatting-ku dengan Ibu Yuyun, Ditpropen PMPTK
Kementrian Pendidikan Nasional
Pada hari Kamis, 8 April 2010 pukul 12.30 – 12.47

un_pramono : Selamat siang Bu Yuyun
maniezs_maniezs : siang pak
un_pramono : Bolehkah saya bertanya. Saya koordinator Pengusulan/Pemberkasan Sertifikasi Jalur Pendidikan dari Univ. Sanata Yogyakarta, yg lulus tahun 2009.
un_pramono : Berkas Usulan telah kami kirimkan ke Ditpropen PMPTK tgl 21 Desember 2009. Kira2 SKnya jadinya kapan ya Bu?
maniezs_maniezs : yg jalur pendidik sampai sekarang msh dientry pak...yg agak memakan wkt adl pembuatan NRG nya..dan kita tidak boleh menginformasikan apapun mengenai kpn akan kirim kapan cair atau apapun..krn dari kementerian keuangannya masih belum ada informasi
maniezs_maniezs : jadi jika kita menginformasikan sk sudah jadi misalnya..maka guru2 sudah pasti akan resah
maniezs_maniezs : kita juga disni sedang menunggu instruksi pak
Pesan terakhir diterima pada 4/8/2010 pukul 12:40 PM
un_pramono : Terima kasih Bu Yuyun atas penjelasannya, kami jg dpt memahami. Kami pun jg yakin Ditpropen PMPTK telah bekerja dgn sangat keras memperjuangkan kami. Terima kasih sekali lagi Bu. Saya undur diri dulu. Selamat siang.

Minggu, Maret 07, 2010

Penerimaan Siswa Baru SD N Wonosari 1 Tahun Pelajaran 2010/2011

A PENDAFTARAN CALON SISWA BARU
1. Pendaftaran siswa baru dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 20 Maret 2010. Jam 08.00 s.d 12.00.
2. Persyaratan pendaftaran siswa baru :
a. Mengisi Formulir Pendaftaran yang telah disediakan
b. Mengisi surat pernyatan kesanggupan orang tua membayar pungutan untuk menutupi kekurangan biaya atas standar pembiayaan pendidikan kecuali bagi peserta didik dari orang tua tidak mampu, diganti dengan Surat Keterangan tidak mampu dari Pemerintah Desa.
c. Foto copy akte kelahiran 2 lembar.
d. Foto copy sertifikat prestasi lomba atau penghargaan lainya (bila ada), masing- masing 2 lembar.
e. Foto hitam putih ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar.
f. Foto copy rapor TK 2 lembar.
g. Cek data kesehatan siswa
h. Membayar biaya tes Rp 75.000 ( Tujuh puluh lima ribu rupiah )
B TES / SELEKSI :
1. Tes seleksi penerimaan siswa baru meliputi Tes Intelegensi, minat dan bakat , Tes Potensi akademis.
2. Jadwal pelaksanaan tes sebagai berikut :
NO Hari, TGL MATERI TES WAKTU

1 26 Maret 2010. Tes Potensi akademik 08.00-09.30
2 27 Maret 2010 Tes Intlegensi , Bakat dan Minat 08.00 s.d Selesai.
Jadwal dapat berubah dengan pemberitahuan 3 hari sebelumnya.

3. Selain tes tersebut juga dilakukan wawancara dengan calon orang tua siswa terkait dengan pelaksanaan pelaksanaan Program RSBI.
C. PENGUMUMAN DAN PENDAFTARAN KEMBALI.
1. Pengumuman penerimaan siswa baru pada tanggal 5 April 2010.
2. Pendaftaran kembali siswa baru yang dinyatakan diterima tanggal 6 dan 7 April 2010
3. Syarat pendaftaran kembali siswa yang diterima sebagai berikut :
a. Mengisi surat pernyataan pendidikan agama yang dianut siswa.
b. Menanda-tangani persetujuan tata tertib siswa.
4. Jumlah siswa yang diterima 84 siswa atau 3 rombonmgan belajar.
D. LAIN- LAIN
1. Siswa yang dinyatakan diterima sampai batas akhir tidak mendaftar kembali dinyatakan mengundurkan diri.
2. Hal- hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur kemudian sesuai dengan kebutuhan.

*Untuk info lebih lengkap hubungi:
Panitia PSB SD N Wonosari 1 cs: (0274) 391746, atau website : http://sdn1-wonosari.sch.id

Senin, Maret 01, 2010

Saat-saat Indah Bersama ....

Hari Sabtu - Minggu, 27-28 Februari 2010 barangkali menjadi saat yang paling indah bagi kami sekeluarga. Betapa tidak? Hari itu, kami sekeluarga dapat berkumpul dalam suasana yang full, total dan menyenangkan.
Hari itu kami larut bersama dalam kebahagiaan, keceriaan dan hangat sekaligus penuh maanfaat bagi kami sekeluarga.

Hari Sabtu pagi, kami berangkat menuju Surakarta atau yang lebih dikenal dengan "SOLO". Sengaja kami bangun pagi, kemudian dengan penuh kegembiraan, kami sekeluarga menembus dinginya udara pagi, sambil menikmati sejuknya kabut pagi yang masih menyelimuti sepanjang perjalanan Karangmojo-Semin. Di tengah perjalanan, sebelum sampai di Kecamatan Semin, kami pun berhenti di sebuah gubuk sederhana untuk makan pagi, bekal yang kami bawa.
Ya! Makan pagi bersama di sebuah gubuk sederhana, betapa nikmat dan indahnya. Apalagi melihat si kecil makan dengan lahap, bahkam "menyikat" habis makanannya. Duh betapa bahagianya. Setelah usai makan pagi kamipun melanjutkan perjalanan menuju Solo melalui jalur Semin-Sukoharjo-Solo.

Alhamdulillah perjalanannya sangat lancar, sampai di Solo pukul 08.30. Kami pun meluncur ke Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS). Ya, kami sekelurga memang mengantar istri/umi kami tercinta untuk mengikuti Seminar Nasional Pembelajaran Berbasis ICT, yang dilaksanakan di kampus tersebut. Selesai mengantar, kami bertiga meluncur mencari hotel tempat menginap.

Ada hal yang menarik ketika berburu hotel ini. Karena pertimbangan waktu, sengaja saya memilih hotel yang dekat dengan kampus UNS. Hotel yang kami cari pun ketemu. Saya dengan diiringi oleh 2 buah hatiku, dengan menggendong rangsel besar berisi pakaian, bergegas menuju recepsionis untuk menanyakan apakah masih ada kamar. Namun ternyata kami harus menanggung sedikit kecewa karena semua kamar hotel tersebut penuh. Bahkan petugas resepsionis berkata "Pak, biasanya kalau seprti ini, biasanya semua hotel memang penuh". Aku pun dapat memaklumi alasannya, karena saat itu kebetulan hari Jumat adalah libur nasional. Dengan langkah gontai saya bermaksud meninggalkan hotel, mendadak seorang Bapak yang berpakaian rapi dengan ramahnya mendekati kami, dan berkata "Coba bapak jalan saja ke barat, sebelum lampu merah ada hotel, siapa tahu masih ada kamar kosong". Setelah mengucapkan terima kasih, kami pun meninggalkan lobby resepsionis.
Ketika mengambil motor, saya masih sempat melihat ternyata Bapak yang baik hati tadi masih memandangi kami dengan raut wajah yang diselimuti penuh tanda-tanya. Mungkin dalam benaknya beliau saya disangka baru cek-cok dengan istri lalu kabur menginap ke hotel sambil membawa ke-2 anaknya yang masih kecil. Yah... maklum penampilan kami saat itu "sangat tidak masuk kriteria" menjadi tamu sebuah hotel semewah itu.
Pencarian pun saya lanjutkan, memang benar kata Bapak tadi, akhirnya saya mendapatkan sebuah hotel yang sangat tenang, asri dan sesuai dengan kantong kami.
Begitu masuk ke kamar hotel, anakku Arifah langsung berubah peran "menjadi Ibu" yang sangat cekatan, mengatur barang bawaan kami, untuk diletakkan pada tempatnya....

Dan cerita kebahagiaan ini akan saya sambung pada tulisan yang lain .....