Jumat, Juni 26, 2009

Ketegaran seorang sahabat


Pagi itu, Jumat, 26 Juni 2009.
Hari masih sangat pagi, matahari masih enggan keluar dari peraduannya dan embun asyik mendinginkan suasana. Udara yang terasa menusuk tulang, liar menyelimuti tubuh lelah ini. Hari itu aku janjian dengan seorang sahabat PPS, sebut saja namanya Bu Umi. Kami berjanji akan bertemu di Fakultas Ekonomi untuk menemui Pak Harsoyo, dosen TIK, meminta bahan ujian akhir semester.

Kami janjian bertemu sebelum pukul 06.30. Mungkin waktu segitu tidak masalah bila perjalanannya hanya dekat. Tetapi karena asal saya dari Gunungkidul, maka mau tidak mau saya harus banguin sebelum pukul 04.00 dan bersiap-siap "menepati janji" yang telah kami buat.
Hari memang masih sangat pagi ketika kujalankan motor menebus pekatnya kabut dan dinginnya udara pegunungan.

Tidak ada yang istimewa ketika kami bertemu. Setelah mencopy file bahan ujian. Aku lihat beliau "sibuk" menelepon beberapa relasi dan suaminya. Demi privacy saya sengaja menghindar supaya beliau bebas bicara (meski saya tidak menjauh pun, saya yakin Bu Umi tidak akan keberatan karena beliau orangnya sangat fair, ekstrovets dan tidak begitu formalitas). Untuk mengisi waktu, kami membuka-buka blog yang telah dibuat sebagai tugas akhir Mata Kuliah TIK. Mendadak beliau berteriak penuh keheranan ketika tahu di blog-nya belum terisi apa-apa, padahal beberapa minggu yang lalu kami bertiga -bersama Bu Rismi- telah membuat dan mengisi blog tersebut.

Denga agak tergesa-gesa beliau menulis karangan yang pernah diketiknya.
Apa yang membuat saya tertarik menuliskan kisah ini di blog? Ternyata saat itu Bu Umi baru menunggui kakaknya yang berada di rumah sakit, tugas dari desa yang harus segera diselesaikan, sementara tugas rapat dinas di kabupaten sudah menunggu. Mungkin hari yang sangat sibuk saat itu.

Namun, di antara kesibukan dan beban keluarga yang tidak ringan. Bu Umi masih sempat menyelesaikan tugas kuliah yang sempat tercecer, dan saya pun mendapatkan sebuah gambaran pribadi yang tegar, bersemangat dan pantang menyerah ...

Sebuah Ukiran Kenangan





Waktu terasa begitu singkat ketika kita mulai menapaki menit demi menit terakhir dari program sertifikasi ini. Rasanya baru kemarin kita bertemu di Kampus Pringwulung. Rasanya baru tadi pagi kita saling menyapa, dan rasanya, baru saja kita bercanda. Namun tiba-tiba, mau tidak mau, terpaksa tidak terpaksa, kita harus berhadapan dengan gerbang perpisahan PPS Dua.

Sebentar lagi, kita akan segera meninggalkan kampus yang telah mengukir banyak kenangan ini. Sebentar lagi kita akan berpisah tanpa tahu kapan akan berjumpa lagi, dan sebentar lagi kita takkan dapat lagi saling menyapa, bercanda dan tertawa bersama.

Hanya satu yang akan selalu kita ingat : sebuah ukiran kenangan yang takkan mungkin terlupakan. Ukiran yang selalu teringat dan membekas di hati. Bahwa pernah ada sebuah persahabatan yang sangat manis di antara PPS. Pernah ada sebuah perjuangan bersama, pernah ada sebuah cerita suka dan duka, dan pernah ada sebuah harapan yang mungkin sampai saat ini belum terpenuhi ...

(Tulisan ini diambil dari www.kenanganbersamasahabat.blogspot.com, diunduh tanggal 26 Juni 2009, dengan pengubahan seperlunya).

Selasa, Juni 23, 2009

Pantai Krakal yang bersisi dua, bagiku!

Pantai Krakal yang terletak 23 kilometer arah selatan Gunungkidul barangkali memiliki dua sisi yang berbeda bagiku.
Satu sisi di Pantai Krakal ini pernah terukir kenangan yang sangat manis bagiku
namun di sisi lain kami pernah mencoba -ingin- mencoba mengukir kenangan manis bersama, tetapi gagal. Yang terukir hanyalah kebekuan, kekakuan, kebisuan dan ego yang semakin menggunung.

Memang, sebuah tempat merupakan daerah netral. Dia bisa menjadi sebuah tempat yang selalu kita kenang karena di tempat itu pernah terukir sebuah kenangan indah, atau tempat tersebut justru ingin dilupakan dan terhapus dari ingatan kita karena kelamnya kejadia dan kenangan yang pernah ada.
Sekarang tergantung anda memaknai tempat tersebut. Semoga saja sebauh kenangan manis yang selalu anda dapatkan.

Terlepas dari tulisan di atas, anda patut mempertimbangkan untuk mengunjungi Pantai Krakal ini. Pesona salah satu pantai di Gunungkidul ini tidak diragukan lagi keindahannya. Hamparan pasir putih yang dtimpali dengan gemuruh ombak di atas pantai karang yang indah, akan mampu menghanyutkan anda dalam suasana yang romantis da indah. Tidak percaya?
Silakan berkunjung ke Pantai Krakal, Gunungkidul....

Senin, Juni 22, 2009

Jangan katakan menyerah untuk sebuah cinta

Jangan katakan menyerah untuk sebuah cinta? Mungkin tulisan ini sangat cocok untuk anak-anak muda yang baru saja diserang oleh "badai" asmara atau sedang dimabuk cinta! Kalau anda berpendapat demikian, maka itu sebuah kesalahan besar. Mengapa? Sebuah hal kecil yang sering dilupakan oleh para pasangan suami istri (pasutri) adalah meremehkan bahwa cinta harus diupayakan dan dicari terus-menerus. Selalu diperbarui dan diupayakan untuk selalu mesra dan hangat. Banyak para pasutri yang mengabaikan hal ini. Mereka berpendapat setelah diikat (atau: terikat?) oleh perkawinan maka semua akan baik-baik saja.

Inilah awal mula permasalahan yang sering melanda para pasutri. Yang tanpa mereka sadari telah merasuk dalam sendi-sendi rumah tangga mereka. Maka janganlah meremehkan hal yang satu ini : Jangan pernah menyerah untuk sebuah cinta.
Teruslah berupaya untuk selalu memperbarui cinta yang telah anda dapatkan dengan susah payah ....

Kamis, Juni 18, 2009

Selamat Datang, Sugeng Rawuh

Kami sampaikan ucapan penuh bersahabat, penuh kehangatan, dan penuh keakraban. Selamat datang, sugeng rawuh.... Terima kasih atas kunjungan anda di blog kami. Sebuah kehormatan anda berkenan 'mampir' mengunjungi kami. Memang, tali silaturrahmi, tali persahabatan, dapat dibangun melalui banyak cara dan media.

Blog merupakan salah satu sarana untuk mempererat hal tersebut. Sekali lagi, selamat datang dan sugeng rawuh ....